Anggota Kelompok 5 :
1.
Aziz Satria Wicaksono (05)
2.
Devi Amalia Nurkhasanah (10)
. Fira Dwi Anggraeni (15)
4.
Novita Wulandari (20)
5.
Sarah Whiena Kuswara (25)
6.
Sindi Nugraheni (30)
Dampak/pengaruh
masa pendudukan Jepang di Indonesia
1. Dampak Positif
POLITIK :
·
Melarang penggunaan bahasa Belanda
·
Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia,dari sinilah muncul ide pancasila
·
Memberi kesempatan kepada bangsa
Indonesia untuk turut mengambil bagian dalam pemerintahan negara. Untuk
itu,tanggal 5 September 1943 Jepang membentuk badan pertimbangan Karesidenan
(Syu Sang Kai) dan Badan Pertimbangan Kota Praja Istimewa(Syi Sangi In)
·
Banyak orang Indonesia yang
menduduki jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan
·
Mendukung semangat anti belanda
sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara
lain menolak pengaruh-pengaruh belanda misalnya perubahan batavia menjadi
Jakarta.
EKONOMI
·
Didirikanya kumyai yaitu koperasi
yang bertujuan untuk kepentngan bersama
·
Diperkenalkan suatu sistem baru
bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara
efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan poduksi pangan
BUDAYA
·
Memberi kebebasan untuk menggunakan
bahasa indonesia sebagai bahasa pengantar, bahasa komunikasi, bahasa penulisan,
dsb. Sebaliknya, bahasa belanda tidak boleh digunakan. Papan nama dalam toko,
rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa belanda diganti dengan bahasa
indonesia atau jepang.
·
Surat kabar dan film yang berbahasa
belanda dilarang beredar
·
Bahasa indonesia dijadikan sebagai
pelajaran utama, sedangkan bahasa jepang dijadikan sebagai bahasa wajib
·
Komunikasi antar suku di indonesia
semakin intensif yang pada akhirnya semakin merekatkan keinginan untuk merdeka
·
Pada 1 april 1943 dibangun pusat
kebudayaan di jakarta yang bernama “Keimin Bunka Shidoso”
·
Tanggal 20 oktober 1943 didirikan
komisi (penyempurnaan) bahasa indonesia
·
jepang membentuk persatuan aktris
film indonesia (persafi) yang mendorong aktris profesional dan amatir indonesia
bereksperimen dengan mementaskan lakon-lakon bahasa asing ke indonesia
·
mendirikan sekolah-sekolah seperti
sd 6 tahun, smp 9 tahun, dan slta . dalam pendidikan di kenalkannya sistem
nippon sentris dan di perkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah
MILITER
·
Jepang dengan terprogram melatih
dan mempersenjatai pemuda-pemuda indonesia demi kepentingan jepang pada
awalnya, namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang.
·
Peninggalan peralatan militer dan
infrastruktur perang yang digunakan oleh jepang dapat digunakan sebagai modal
untuk mempertahankan kemerdekaan.
·
Setelah jepang menyerah kepada
sekutu, banyak tangsi-tangsi dan peralatan militer jepang yang dikuasai oleh
pejuang indonesia.
SOSIAL
·
Munculnya sikap persatuan untuk
mengusir penjajahan.
·
Sejak pendudukan jepang, tradisi
kerja bakti secara massal melalui kinrohosi atau tradisi kebaktian di dalam
masyarakat indonesia.
·
Adanya tradisi kebaktian , kerja
keras dan ulet dalam mengerjakan tugas.
·
Bangsa indonesia mengalami
berbagai pembaruan akibat didikan jepang yang menumbuhkan kesadaran dan
keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
·
Pembentukan strata masyarakat
hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga(RT) atau tonarigumi.
2. DAMPAK NEGATIF
1. POLITIK
·
Kegiatan politik dilarang dan
semua organisasi politik yang ada dibubarkan.
·
Melarang semua jenis kegiatan
rapat dan kegiatan politik.
2. EKONOMI
·
Banyak militer jepang yang mengambil secara paksa makanan, pakaian,
dan perbekalan lainnya dari rakyat indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi.
·
Eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan perang
Jepang.
·
Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini dikarenakan dengan
Disalurkannya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan
terjadinya inflasi.
·
Akibat dari self sufficiency yang terputusnya hubungan antar
daerah.
·
Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka
seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang
mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank
dan perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai akibat titik
berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut
menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat
drastis.
·
Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat
dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut
diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang.
Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga barang. Pengawasan
perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan sekaligus memonopoli penjualannya.
Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan
kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula, pemaksaan menanam pohon jarak dan
kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.
·
Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki
(memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang).
Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk
kepentingan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik maupun
material.
3. BUDAYA
·
Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris
yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
·
Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat
pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
·
Adanya pemaksaan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang agar
masyarakat Indonesia terbiasa melakukan penghormatan kepada Tenno ( Kaisar)
yang dipercayai sebagai keturunan dewa matahari ( Omiterasi Omikami). Sistem
penghormatan kepada kaisar dengan cara membungkukkan badan menghadap Tenno,
disebut dengan Seikeirei. Penghormatan Seikerei ini, biasanya diikuti dengan
menyanyikan lagu kebangsaan Jepang ( kimigayo).
4. MILITER
·
Pelanggaran HAM. Karena militer Jepang akan menghukum dengan
Keras orang-orang yang menentang Jepang.
5. SOSIAL
·
Pada masa Jepang banyak rakyat Indonesia yang dipaksa
menjalani romusha. Mereka dipaksa bekerja keras tanpa diberi upah dan makanan.
Pengerahan tenaga kerja secara paksa dengan kondisi yang sangat menyedihkan
untuk membangun infrastruktur perang Jepang.
·
Terjadinya perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita
muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi militer Jepang.
·
Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen,
semuanya dibawah pengawasan Jepang.
·
Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi yang parah seperti
perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.